Gampang Banget! 39+ Contoh Kalimat Kerja Aktif & Pasif (Bahasa Indonesia)

Table of Contents

Hai, Sobat! Pernah bingung bedain kalimat aktif dan pasif? Tenang aja, kamu nggak sendirian! Banyak banget yang masih suka ketuker-tuker. Padahal, memahami perbedaan keduanya penting banget buat nulis yang efektif dan enak dibaca. Nah, di artikel ini kita bakal bahas tuntas contoh kalimat kerja aktif dan pasif dalam Bahasa Indonesia, plus tips dan trik biar kamu makin jago nulis. Siap, yuk cus!

Kalimat Aktif dan Pasif

Apa Sih Kalimat Aktif dan Pasif Itu?

Secara sederhana, kalimat aktif itu kalimat di mana subjeknya melakukan tindakan. Sedangkan kalimat pasif, subjeknya menerima tindakan. Gampang, kan? Tapi, biar makin paham, kita lihat contohnya, ya!

Contoh Kalimat Aktif

Kalimat aktif memberikan kesan dinamis dan langsung. Berikut beberapa contohnya:

  1. Ibu memasak nasi. (Ibu = subjek, memasak = predikat, nasi = objek)
  2. Adik bermain bola. (Adik = subjek, bermain = predikat, bola = objek)
  3. Kucing itu mengejar tikus. (Kucing itu = subjek, mengejar = predikat, tikus = objek)
  4. Ayah membaca koran. (Ayah = subjek, membaca = predikat, koran = objek)
  5. Saya menulis surat. (Saya = subjek, menulis = predikat, surat = objek)
  6. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan. (Mereka = subjek, menyanyikan = predikat, lagu kebangsaan = objek)
  7. Dia memperbaiki sepeda motor. (Dia = subjek, memperbaiki = predikat, sepeda motor = objek)
  8. Kami mengunjungi nenek di desa. (Kami = subjek, mengunjungi = predikat, nenek di desa = objek)
  9. Kakak menanam bunga di taman. (Kakak = subjek, menanam = predikat, bunga di taman = objek)
  10. Burung itu terbang tinggi. (Burung itu = subjek, terbang = predikat, tinggi = keterangan)

Contoh Kalimat Pasif

Kalimat pasif lebih menekankan objek atau hasil dari suatu tindakan. Contohnya:

  1. Nasi dimasak oleh Ibu. (Nasi = subjek, dimasak = predikat, oleh Ibu = keterangan pelaku)
  2. Bola dimainkan oleh Adik. (Bola = subjek, dimainkan = predikat, oleh Adik = keterangan pelaku)
  3. Tikus dikejar oleh kucing itu. (Tikus = subjek, dikejar = predikat, oleh kucing itu = keterangan pelaku)
  4. Koran dibaca oleh Ayah. (Koran = subjek, dibaca = predikat, oleh Ayah = keterangan pelaku)
  5. Surat ditulis oleh saya. (Surat = subjek, ditulis = predikat, oleh saya = keterangan pelaku)
  6. Lagu kebangsaan dinyanyikan oleh mereka. (Lagu kebangsaan = subjek, dinyanyikan = predikat, oleh mereka = keterangan pelaku)
  7. Sepeda motor diperbaiki oleh dia. (Sepeda motor = subjek, diperbaiki = predikat, oleh dia = keterangan pelaku)
  8. Nenek di desa dikunjungi oleh kami. (Nenek di desa = subjek, dikunjungi = predikat, oleh kami = keterangan pelaku)
  9. Bunga di taman ditanam oleh Kakak. (Bunga di taman = subjek, ditanam = predikat, oleh Kakak = keterangan pelaku)
  10. Rumah itu dibangun oleh ayah. (Rumah itu = subjek, dibangun = predikat, oleh ayah = keterangan pelaku)

Lebih Banyak Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Biar makin mantap, nih, tambahan contoh lainnya:

Aktif:

  1. Guru mengajar murid-muridnya.
  2. Pemadam kebakaran memadamkan api.
  3. Polisi menangkap pencuri.
  4. Dokter memeriksa pasien.
  5. Petani menanam padi.
  6. Nelayan menangkap ikan.
  7. Tukang kayu membuat meja.
  8. Penjahit menjahit baju.
  9. Pelukis melukis pemandangan.
  10. Penulis menulis buku.

Pasif:

  1. Murid-muridnya diajar oleh guru.
  2. Api dipadamkan oleh pemadam kebakaran.
  3. Pencuri ditangkap oleh polisi.
  4. Pasien diperiksa oleh dokter.
  5. Padi ditanam oleh petani.
  6. Ikan ditangkap oleh nelayan.
  7. Meja dibuat oleh tukang kayu.
  8. Baju dijahit oleh penjahit.
  9. Pemandangan dilukis oleh pelukis.
  10. Buku ditulis oleh penulis.

Tips Membedakan Kalimat Aktif dan Pasif

  • Lihat subjeknya: Apakah subjek melakukan tindakan (aktif) atau menerima tindakan (pasif)?
  • Cari kata "oleh": Kalimat pasif seringkali menggunakan kata "oleh" untuk menunjukkan pelaku tindakan. Tapi, tidak semua kalimat pasif menggunakan "oleh". Misalnya: "Jendela itu pecah" (pasif tanpa keterangan pelaku).
  • Perhatikan imbuhan: Kalimat pasif biasanya menggunakan imbuhan di-, ter-, atau ter-…-kan.

Kapan Pakai Kalimat Aktif, Kapan Pakai Kalimat Pasif?

Meskipun keduanya benar secara gramatikal, penggunaan kalimat aktif dan pasif tergantung konteks.

  • Pakai kalimat aktif untuk tulisan yang lugas, dinamis, dan langsung ke intinya.
  • Pakai kalimat pasif saat ingin menekankan objek atau hasil tindakan, atau saat pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak penting. Contoh: "Buku itu ditemukan di perpustakaan." (Kita tidak tahu siapa yang menemukan buku tersebut.)

Latihan Yuk!

Coba ubah kalimat-kalimat aktif berikut menjadi pasif, dan sebaliknya:

  • Aktif: Anak itu memakan kue.
  • Aktif: Mereka membangun jembatan.
  • Pasif: Lagu itu dinyanyikan oleh penyanyi terkenal.
  • Pasif: Rumah itu dicat oleh tukang cat.

Bonus: Kalimat Pasif Tanpa "Oleh"

Seperti disinggung sebelumnya, ada juga kalimat pasif tanpa "oleh." Contohnya:

  1. Pintu ditutup.
  2. Lampu dinyalakan.
  3. Buku dibaca.
  4. Surat ditulis.
  5. Nasi dimasak.
  6. Baju dicuci.
  7. Mobil dicuci.
  8. Motor diperbaiki.
  9. Rumah dibersihkan.
  10. Kue dimakan.
  11. Kopi diminum.
  12. Teh dibuat.
  13. Gambar digambar.
  14. Lagu dinyanyikan.
  15. Film ditonton.
  16. Telepon diangkat.
  17. Pintu dibuka.
  18. Jendela ditutup.
  19. Komputer dihidupkan.

Menulis

Kesimpulan

Nah, sekarang udah paham kan bedanya kalimat aktif dan pasif? Ingat, kuncinya ada di subjek dan predikat. Dengan memahami perbedaan dan penggunaannya, tulisanmu bakal jadi lebih powerful dan engaging.

Gimana, masih bingung? Atau punya contoh kalimat lain yang mau dibahas? Yuk, tulis di kolom komentar di bawah! Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu biar mereka juga makin jago nulis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya! 👋

Posting Komentar