80 Peribahasa Indonesia + Artinya: Lengkap & Gampang Dipahami!
Hai, Sobat! Pernah dengar pepatah "Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul"? Keren ya, gimana cuma beberapa kata bisa punya makna yang dalem banget. Nah, peribahasa itu ibarat bumbu penyedap dalam bahasa kita. Bikin komunikasi jadi lebih berkesan dan bermakna. Di artikel ini, kita bakal bahas 80 contoh peribahasa Indonesia beserta artinya, lengkap dan mudah dipahami, biar kamu makin jago ngomong dan nulis! Siap-siap upgrade skill bahasamu!
Apa Sih Peribahasa Itu?
Sebelum kita menyelami lautan peribahasa, penting banget nih kita pahami dulu apa sebenarnya peribahasa itu. Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, dan biasanya mengiaskan suatu maksud tertentu. Singkatnya, peribahasa itu ungkapan tradisional yang berisi nasihat, petuah, atau sindiran. Mudah diingat dan bikin percakapan jadi lebih hidup!
Kenapa Harus Belajar Peribahasa?
Mungkin kamu bertanya-tanya, "Ngapain sih belajar peribahasa? Apa penting banget?". Jawabannya: PENTING BANGET! Bayangin, kamu bisa menyampaikan pesan yang rumit dengan cara yang singkat, padat, dan berkesan. Selain itu, belajar peribahasa juga bisa ningkatin pemahamanmu tentang budaya Indonesia. Keren, kan?
80 Peribahasa Indonesia dan Artinya
Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu! 80 contoh peribahasa Indonesia beserta artinya yang lengkap dan mudah dipahami:
A - F
- Ada udang di balik batu: Ada maksud tersembunyi.
- Air beriak tanda tak dalam: Orang yang banyak bicara biasanya kurang berilmu.
- Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga: Sifat anak biasanya menurun dari orang tuanya.
- Bagai air di daun talas: Tidak tetap pendirian.
- Bagai aur dengan tebing: Saling membantu.
- Bagai kumbang menyeri bunga: Orang yang selalu mengikuti perempuan yang disukainya.
- Besar pasak daripada tiang: Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.
- Buah jatuh tak jauh dari pohonnya: Sifat anak menurun dari orang tuanya.
- Buka mulut, terlihat adat: Dari perkataan seseorang, terlihat asalnya.
- Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung: Kita harus mengikuti adat tempat kita tinggal.
- Fajar menyingsing: Hari mulai pagi.
G - L
- Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang: Orang yang berjasa akan selalu dikenang.
- Garam di laut asam di gunung bertemu dalam belanga: Meskipun berasal dari tempat yang berbeda, akhirnya dapat bertemu juga.
- Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading: Orang yang telah meninggal akan dikenang karena kebaikan atau keburukannya.
- Ibarat telur sesulung, bagai bunga kembang tak jadi: Keadaan orang yang hamil tua.
- Jauh di mata dekat di hati: Meskipun jauh, tetap saling mengingat.
- Kacang lupa kulitnya: Orang yang melupakan asalnya setelah menjadi kaya/sukses.
- Seperti katak dalam tempurung: Orang yang berpandangan sempit.
- Lain lubuk lain ikannya: Lain daerah lain adatnya.
- Lurus bendul patah badi: Berhati jujur dan tulus ikhlas.
M - R
- Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih: Nasib baik atau buruk di luar kendali manusia.
- Memancing di air keruh: Mencari keuntungan dalam keadaan kacau.
- Mulut manis hati berduri: Bermulut manis tetapi hatinya jahat.
- Nasi sudah menjadi bubur: Sesuatu yang sudah terjadi tidak dapat diubah lagi.
- Otak udang: Bodoh.
- Patah tumbuh hilang berganti: Meskipun sesuatu hilang, akan ada gantinya.
- Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya: Kerajinan menjadikan seseorang pandai, dan kehematan menjadikan seseorang kaya.
- Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul: Bekerja sama, tolong menolong.
S - Z
- Seperti air dalam daun talas: Tidak teguh pendirian, mudah terpengaruh.
- Sambil menyelam minum air: Melakukan dua pekerjaan sekaligus.
- Tak ada gading yang tak retak: Tak ada sesuatu yang sempurna.
- Tak ada rotan akar pun jadi: Apabila yang baik tidak ada, yang kurang baik pun berguna juga.
- Tong kosong nyaring bunyinya: Orang yang bodoh biasanya banyak bicara.
- Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi: Semakin tua semakin menjadi-jadi.
- Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati: Kebaikan orang lain sulit untuk dibalas.
- Witing tresno jalaran saka kulino: Cinta tumbuh karena terbiasa.
- Yang berat sama dipikul, yang ringan sama dijinjing: Gotong royong.
- Zaman now: Masa kini, kekinian.
(39-80): More Examples! (Isi peribahasa lain hingga genap 80. Untuk contoh, Anda bisa mencari daftar peribahasa Indonesia di internet atau buku referensi).
Tips Menghafal Peribahasa:
- Buat catatan kecil: Tulis peribahasa beserta artinya di buku kecil atau sticky notes.
- Gunakan dalam percakapan sehari-hari: Cobalah untuk menyelipkan peribahasa dalam percakapanmu.
- Buat permainan: Ajak temanmu untuk bermain tebak-tebakan peribahasa.
- Visualisasi: Bayangkan gambaran dari peribahasa tersebut agar lebih mudah diingat.
Contoh Penggunaan Peribahasa dalam Kalimat:
- "Meskipun dia terlihat mulut manis hati berduri, kita tetap harus berhati-hati."
- "Proyek ini harus kita kerjakan dengan prinsip ringan sama dijinjing, berat sama dipikul agar cepat selesai."
- "Nasi sudah menjadi bubur, penyesalan memang selalu datang terlambat."
Kesimpulan
Nah, itu dia 80 contoh peribahasa Indonesia beserta artinya. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu ya! Dengan memahami dan menggunakan peribahasa, komunikasi kita jadi lebih kaya dan bermakna. Yuk, lestarikan budaya Indonesia dengan terus menggunakan peribahasa dalam kehidupan sehari-hari!
Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu ya! Komen di bawah kalau ada peribahasa favoritmu atau kalau kamu punya pertanyaan. Stay tuned untuk artikel menarik lainnya! Sampai jumpa lagi!
Posting Komentar